Patut untuk menjadi bahan renungan dalam kehidupan kita, terkadang kita bimbang untuk mengambil suatu keputusan, apabila dihadapkan dalam 2 pilihan. Banyak orang yang suka akan kehadiran kita, tetapi tidak sedikit pula yang membenci kita, terkadang kita tidak merasa menyakiti perasaan sesorang, tetapi orang tersebut membenci kita.
Sesungguhnya ketika kita dibenci atau tidak disukai, atau ketika kita semakin dibenci dan tidak disukai pada saat yang sama sebenarnya kita sudah sedang diperhatikan. Orang yang membenci kita tidak hanya melihat dengan mata dan mengarahkan matanya kepada kita, tetapi dengan segenap energinya. Mereka tidak hanya akan meluluhlantakkan kita secara fisik, tetapi ruang mental kita pun diobok-obok lantas kita sembunyi didalam ketakutan dan dalam kesendirian dan diam. Inilah ‘dosa’ yang selalu sering kita buat. Kelemahan terbesar dari kita adalah ketika menanggapi kebencian atau ketidaksukaan dengan berlari menjauh, kemudian mengutuk kebencian itu sebagai yang tidak baik atau buruk. Padahal sebaliknya, jika kebencian itu ditanggapi dengan baik, ditemukan solusi untuk menemukan kesepakatan-kesepakatan maka sudah barang tentu kebencian itu akan berubah menjadi cinta.
"Jika ada orang yang membencimu dan marah kepadamu, tapi engkau mendapatkan ridha Allah, maka itu lebih baik bagimu daripada mereka suka kepadamu tapi Allah tidak ridha kepadamu. Jika engkau dihadapkan pada dua pilihan kemarahan, maka pilihlah kemarahan mereka asalkan engkau mendapatkan ridha Allah, karena boleh jadi mereka akan ridha kepadamu setelah itu". (Muhammad Ibnul Qayyim Al-Jauziah rhmlh).
Sesungguhnya ketika kita dibenci atau tidak disukai, atau ketika kita semakin dibenci dan tidak disukai pada saat yang sama sebenarnya kita sudah sedang diperhatikan. Orang yang membenci kita tidak hanya melihat dengan mata dan mengarahkan matanya kepada kita, tetapi dengan segenap energinya. Mereka tidak hanya akan meluluhlantakkan kita secara fisik, tetapi ruang mental kita pun diobok-obok lantas kita sembunyi didalam ketakutan dan dalam kesendirian dan diam. Inilah ‘dosa’ yang selalu sering kita buat. Kelemahan terbesar dari kita adalah ketika menanggapi kebencian atau ketidaksukaan dengan berlari menjauh, kemudian mengutuk kebencian itu sebagai yang tidak baik atau buruk. Padahal sebaliknya, jika kebencian itu ditanggapi dengan baik, ditemukan solusi untuk menemukan kesepakatan-kesepakatan maka sudah barang tentu kebencian itu akan berubah menjadi cinta.
"Jika ada orang yang membencimu dan marah kepadamu, tapi engkau mendapatkan ridha Allah, maka itu lebih baik bagimu daripada mereka suka kepadamu tapi Allah tidak ridha kepadamu. Jika engkau dihadapkan pada dua pilihan kemarahan, maka pilihlah kemarahan mereka asalkan engkau mendapatkan ridha Allah, karena boleh jadi mereka akan ridha kepadamu setelah itu". (Muhammad Ibnul Qayyim Al-Jauziah rhmlh).