Swara Muslim

Berbuat kebaikan walau hanya sekecil biji zarah

Responsive Ads Here

Sunday 30 August 2015

Biasakan untuk mendengarkan nasehat-nasehat

"Belajar agama Islam melalui buku-buku terjemahan berbahasa Indonesia itu hendaknya digunakan untuk menambah pengetahuan pribadi dalam beribadah. Dan apabila ada orang yang belajar agama Islam dari buku-buku terjemahan kok dipakai untuk berdebat atau dipakai ikut-ikutan untuk berfatwa maka itulah ciri-ciri orang yang tidak sabar dalam menuntut ilmu namun dia sudah tidak sabar ingin dianggap WAH oleh orang lain". (Ustadz Dawam Mu'allim Hafidzahullah | Pengasuh Pondok Pesantren Al Ma'rifah - Bontang Kalimantan Timur)

اذا جالست بين العلماء فاحفظ لسانك، وإذا جالست بين الأولياء فاحفظ قلب
“Jika kamu duduk bersama para ulama' maka jagalah lisanmu dan bila kamu duduk dengan para aulia' maka jagalah hatimu”.

“Betapa banyak orang yang mencela perkataan yang benar dan sebabnya adalah pemahaman yang salah/buruk”.

"Akan kuberikan ilmu yang kumiliki kepada siapapun, asal mereka mau memanfaatkan ilmu yang telah kuberikan itu". (Imam Syafi’i Rahimahullah)

Syaikh Abdul Wahhab asy-Sya'rani bercerita : “Pernah seseorang yang mengaku 'arif billah datang kepadaku, lalu ia berbicara tinggi tentang Fana dan Baqo tanpa di dasari ilmu. Banyak orang yang meyakininya. Ia bersamaku beberapa hari, kemudian aku bekata kepadanya “ Beri tahu aku apa saja syarat-syarat whudu dan sholat !” Ia menjawab “ Aku belum belajar bab itu sama sekali “. Maka aku berkata kepadanya “ Wahai saudaraku, sesungguhnya menyesuaikan segala ibadah dengan ketentuan Al-Quran dan As-Sunnah adalah perkara yang wajib menurut kesepakatan para ulama. Barangsiapa yang tidak bisa membedakan antara yang wajib dan sunnah, antara yang makruh dan haram maka ia adalah orang bodoh. Dan orang bodoh tidak patut untuk di ikuti baik dalam thoriqah lahir maupun thoriqah batin “. Lalu ia membisu seribu bahasa dan tidak ada jawaban sama sekali darinya. Sejak itulah ia menjauhiku”.

Sayyidi Syaikh Ali Al-Khowwash Rh berkata: “Sesungguhnya jalan para ulama sufi terhias dengan Al-Quran dan Al-Hadits bagaikan terhias dengan emas dan permata. Demikian itu karena mereka di setiap gerak-gerik dan diam mereka mempunyai niat yang baik sesuai dengan timbangan Syari’at. Dan tidak bisa mengetahuinya kecuali orang yang memperdalami ilmu-ilmu Syari’at “.

وعلى عباد الله الصالحين: وهم القائمون بحقوق الله تعالى وحقوق العباد
“Orang-orang sholih adalah mereka yang memenuhi/menegakkan hak-hak Allah Ta'ala dan hak-hak sesama hamba”. (Minhaj al-Qowim Ibnu Hajar al-Haitami hal 44)

وَلَا شَيْءٌ يَدُوْمُ فَكُنْ حَدِيْثاً # جَمِيْلَ الذّكْرِ فَالدُّنْيَا حَدِيْثُ
“Tiada sesuatupun didunia ini yang kekal, maka ukirlah cerita, cerita yang indah untuk dikenang, karena dunia itu sendiri adalah sebuah cerita”. (Penyair)

داوم على سماع المواعظ ،فإن القلب إذا غاب عن المواعظ عمي
“Biasakan untuk menyimak (mendengarkan) nasehat-nasehat, sebab sesungguhnya hati ketika kosong dari nasehat maka akan buta”. (Syaikh Abdul Qadir Al Jailani)

من خير الاختيار صحبة الاخيار ومن شر الاختيار صحبة الاشرار
“Berkawan dengan orang yang baik (akhlaknya ) adalah pilihan yang baik, sedangkan berkawan dengan orang yang buruk (akhlaknya) adalah pilihan yang buruk”.

"Tidak boleh hasad/dengki/cemburu kecuali pada dua golongan yaitu seorang laki-laki yang Allah anugerahkan kepadanya Ilmu pengatehuan, dan seorang yang Allah anugerahkan harta kekayaan yang dengan harta kekayaannya ia manfaatkan dijalan Allah"

الصبر كف النفس وحبسها عن الشيئ
“Sabar adalah menjaga diri dan menahannya dari sesuatu”

السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنْ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنْ الْجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنْ النَّاسِ بَعِيدٌ مِنْ النَّارِ
“Bahwa orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan surge, dekat dengan masyarakatnya dan jauh dari neraka”


sumber : madinatuliman.com

No comments: