Hampir setiap orang mempunyai hutang ataupun pernah hutang dan kadang juga pernah memberikan pinjman (memiliki piutang kepada orang lain) karena di antara kita ada yang membutuhkan dan ada pula yang dibutuhkan. Demikianlah fitrah manusia sebagaimana Allah tetapkan, ada diantara kita yang rezekinya dilapangkan oleh Allah hingga berlimpah ruah dan ada pula yang dipersempit rezekinya, bahkan tidak dapat mencukupi kebutuhannya sehari-hari sehingga terpaksa berhutang atau mencari pinjaman dari orang-orang yang dipandang mampu dan bersedia memberinya pinjaman.
Hutang-piutang dalam Islam adalah muamalah yang dibolehkan akan tetapi kita harus berhati-hati dalam menerapkannya. Berhutang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kita, berfikirlah berkali-kali. Apabila kita berhutang di luar kemampuan, itulah yang selalu menyebabkan kita terperangkap dengan hutang berkepanjangan. Jadi, mari kita pertimbangkan sebaik-baiknya sebelum kita memutuskan untuk berhutang, karena hutang itu nantinya akan menjadi beban bagi siapa saja yang berhutang.
Adapun apabila kita sebagai pemberi hutang maka kita tidak boleh mengambil keuntungan atau manfaat dari orang yang berhutang. Kaidah fiqih berbunyi : “Setiap hutang yang membawa keuntungan, maka hukumnya riba”. Hal ini terjadi jika salah satunya mensyaratkan atau menjanjikan penambahan. Dengan kata lain, bahwa pinjaman yang berbunga atau mendatangkan manfaat apapun adalah haram berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijma’ para ulama. Keharaman itu meliputi segala macam bunga atau manfaat yang dijadikan syarat oleh orang yang memberikan pinjaman kepada si peminjam. Karena tujuan dari pemberi pinjaman adalah mengasihi si peminjam dan menolongnya. Tujuannya bukan mencari kompensasi atau keuntungan.
Bebas dari hutang adalah harapan bagi siapa saja yang memiliki hutang, diberi kemudahan untuk segera melunasi hutang tersebut, selalu berusaha dan berdoa kepada Allah agar dimudahkan dari belenggu hutang. Kalau ditulis dalam rumus : Usaha + Doa (Tawakal) = Bebas Hutang. Itulah fungsi doa dalam kehidupan. Setelah kita berusaha dengan cara yang halal, Allah akan membantu dengan caraNya sendiri, terkadang kita mendapat rizki dari sesuatu yang tak pernah kita sangka, berusaha dan tawakkal, semoga kita bisa segera terbebas dari hutang.
