Swara Muslim

Berbuat kebaikan walau hanya sekecil biji zarah

Responsive Ads Here

Sunday 25 January 2015

Air Mata Hizan

Suatu saat di pengadilan Qasim, berdirilah seorang pria bernama Hizan al Fuhaidi dengan air mata yang bercucuran sampai membasahi janggutnya. Kenapa? Karena saudara kandungnya telah memenangkan perkara dalam pengadilan tersebut. Perseteruan kepada saudara kandungnya tersebut bukanlah tentang tanah ataupun warisan yang mereka saling perebutkan, melainkan tentang hak terkait perawatan Ibunya yang sudah tua renta dan bahkan hanya memakai sebuah cincin timah di jarinya yang telah keriput dimakan usia. Seumur hidupnya, beliau tinggal dengan Hizan.

Tatkala beliau telah lanjut usia, adiknya yang tinggal di kota lain datang  untuk mengambil Ibunya agar tinggal bersamanya, dengan alasan fasilitas kesehatan di kota jauh lebih lengkap daripada di desa. Namun Hizan menolak dengan alasan selama ini ia mampu untuk menjaga dan merawat Ibunya. Karena tidak menemukan jalan damai maka perselisihan mereka ini akhirnya dibawa pengadilan, Sidang demi sidang dilalui, hingga sang hakim pun meminta agar sang Ibu dihadirkan di majelis persidangan.

Kedua bersaudara ini membopong Ibunya yang sudah tua renta ke kursi pengadilan. Sang Hakim bertanya kepada Ibu. “Siapa yang lebih berhak tinggal bersamamu wahai Ibu?” Sang Ibu memahami pertanyaan sang hakim, ia pun menjawab, sambil menunjuk arah Hizan. Sang Ibu berkata "Ini mata kananku!" kemudian menunjuk ke adiknya sambil berkata, "Ini mata kiriku!”. Sang Hakim berfikir sejenak kemudian memutuskan hak kepada adik Hizan, berdasarkan kemaslahatan bagi si Ibu.

Betapa mulia air mata yg dikucurkan oleh Hizan!! Air mata penyesalan karena tidak bisa memelihara ibunya tatkala beliau telah menginjak usia lanjut. Dan, betapa terhormat dan agungnya sang Ibu yang diperebutkan oleh anak-nya hingga seperti ini. Andaikata kita bisa memahami, bagaimana sang Ibu mendidik kedua putranya hingga ia menjadi ratu dan mutiara termahal bagi anak-anaknya.

"Ya ALLAH, Tuhan kami. Anugerahkan kepada kami keridhoan Ibu kami dan berilah kami kekuatan agar selalu bisa berbhakti kepadanya." Aaamiiinn.

No comments: